Irak Ajak RI Investasi dan Bangun Proyek Infrastruktur
Pemerintah Irak mengundang Indonesia untuk ikut berpartisipasi dalam proyek pembangunan dan investasi mereka.
Hal itu disampaikan oleh Deputi Perdana Menteri bidang Energi Republik Irak Hussain Ibrahim Saleh Al-Shahristani kepada Wakil Presiden Boediono di Istana Wakil Presiden.
“Irak mengundang perusahaan Indonesia untuk berpartisipasi dalam proses pembangunan yang sedang berlangsung secara besar-besaran di Irak,” ujar Juru Bicara Wakil Presiden Yopie Hidayat kepada wartawan usai pertemuan, hari ini.
Yopie menambahkan, menurut Hussain saat ini peluang bisnis dalam bidang energi di Irak sangat besar karena mereka berusaha untuk meningkatkan kapasitas produksi minyak. Selain minyak, Irak pun sedang membangun kompleks Petroleum dan juga sedang memproduksi pupuk yang berbasis gas.
Di luar proyek energi, Irak pun saat ini juga banyak membangun infrastruktur untuk fasilitas publik negara yang pernah diinvasi oleh Amerika Serikat ini.
“Pembangunan infrastruktur mulai dari jalan raya, pelabuhan, bandara, dan sebagainya. Sangat banyak membutuhkan partisipasi perusahaan dari luar negeri,” ujar Yopie.
Di dalam pertemuan, Hussain menyebutkan sudah banyak perusahaan-perusahan dari berbagai negara yang ikut tender untuk berbagai proyek terbuka, seperti Cina, Korea Selatan dan Amerika Serikat.
“Di sana proses kompetitif namun tadi beliau menegaskan Indonesia cukup tangguh dan perusahaan kita cukup baik dan mampu bersaing dengan perusahan dari berbagai negara tadi,” tutur Yopie.
Dalam bidang energi, Hussain juga akan bertemu dengan Pertamina dan juga dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik. Nantinya pun ada serangkaian penandatanganan Nota Kesapahaman antaran Pertamina dan pemerintah Irak.
”Sangat mungkin kita mengakuisisi ladang minyak di sana karena Indonsia jaman dulu punya kontrak ladang minyak dan bisa diperluas,” tuturnya.
Selain Pertamina, perusahaan konstruksi Wijaya Karya juga sudah mulai merintis beberapa proyek di Irak.
”Wapres langsung meminta kepada Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara untuk menindaklanjuti dan mengambil beberapa langkah lebih lanjut untuk terus mengeksplorasi peluang yang ditawarkan Deputi PM Irak,” kata Yopie.
Pertemuan antara Boediono dan Hussain berlangsung semala 30 menit di Istana Wakil Presiden. Dalam kesempatan ini, Boediono didampingi oleh Menteri ESDM Jero Wacik, Wakil Menteri ESDM Mahmuddin Yasin dan Wakil Menteri Luar Negeri Wardana.