Jakarta Barometer Pembangunan di Indonesia
Suasana peringatan HUT ke-485 Kota Jakarta menjadi momentum evaluasi, dan mempertemukan harapan masyarakat. Momentum ini bermanfaat untuk membangkitkan optimisme warga, pemerintah, dunia usaha, UMKM dan komponen masyarakat lainnya bahwa Jakarta akan menjadi lebih baik lagi di tahun yang akan datang, Jakarta yang terus membenahi dirinya.
Demikian kata Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo (Bowo), menyampaikan hal itu dalam Sidang Paripurna Istimewa HUT DKI Jakarta ke-485 di DPRD DKI, Jumat (22/6).
Foke menegaskan dalam membenahi Jakarta menjadi kota yang sejajar dengan kota besar di dunia, diperlukan kerja keras Pemprov DKI bersama dengan warga Jakarta.
“Kerja keras kita juga sangat diperlukan untuk menyelesaikan program penanggulangan banjir, transportasi massal yang terintegrasi, pembangunan sarana, prasarana, fasilitas dan utilitas kota,” katanya, dihadapan seluruh anggota dewan.
Dalam membangun kota Jakarta, kata Foke, menyimpan pekerjaan rumah yang berat, kompleks dan beragam bagi aparatur pemerintah daerah dan seluruh masyarakat ibukota.
Barometer
Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri, Djohermansyah Djohan, mengatakan Jakarta menjadi barometer bagi banyak pembangunan di Indonesia. Khusunya, Pemilukada yang sebentar lagi dilaksanakan menjadi barometer bagi perkembangan demokrasi di Indonesia.
Jakarta disebutnya mempunyai kedudukan yang sangat statregis. Sifatnya sangat khusus, yakni desentralisasi asimetris, yang mengatur otonomi terletak di tingkat provinsi, bukan di tingkat kabupaten kota.
“Karena itu, Jakarta mempunyai kewenangan khusus. Yang menang Pilkada juga harus 50 persen, sementara di daerah lain cukup 30 persen. Inilah keunikan dari Jakarta,” katanya.
Dengan kekhususannya itu, Jakarta menghasilkan banyak prestasi. Namun, masih banyak tantangan yang harus diselesaikan. Seperti, pengembangan tata ruang yang kurang terkontrol, penggunaan air tanah yang besar, dan juga polusi udara.
“Ke depan pengembangan Jakarta harus sangat mempertimbangkan kondisi lingkungan agar Jakarta menjadi kota yang lebih nyaman dan layak huni,” kata Djohermansyah.