Janji Jokowi Kepada Warga Condet
Calon Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, atau akrab disapa Jokowi, hari ini melakukan pertemuan dengan warga Condet, Jakarta Timur.
Pertemuan itu difasilitasi oleh Relawan Penggerak Perubahan Jakarta dan ibu-ibu dari Suara Ibu Peduli.
Agung Putri, dari Relawan Penggerak Perubahan Jakarta, mengatakan Jokowi disambut secara meriah dalam pertemuan yang santai dengan para warga Condet.
Beberapa topik penting menjadi tema dialog warga dengan Jokowi.
Terkait kesehatan, Jokowi menjelaskan kepada warga bahwa Pemerintah Daerah DKI Jakarta sudah memiliki sistem pelayanan dengan menggunakan Kartu Sehat. Dengan kartu itu, warga yang sakit tinggal datang ke rumah sakit, menunjukkan kartunya, dan mendapat layanan kesehatan.
"Nanti Pemda yang bayar. DKI Jakarta memiliki anggaran Rp 140 triliun perlima tahun, cukup untuk kesehatan," kata Jokowi.
Hal itu membuat semua warga terkejut karena merasa tak pernah tahu dan mendapatkan layanan itu.
"Kenapa tidak dilakukan?" tanya seorang warga.
"Ya jangan tanya saya. Tanya sama yang (memimpin) sekarang," kata Jokowi.
Selain itu, warga juga mengeluh situasi lalu lintas di wilayah Condet yang semakin macet. Menjawab itu, Jokowi mengatakan dia sudah memiliki gambaran solusi yang harus dilaksanakan secara bertahap.
"Cetak biru pembangunan ada, tapi selama ini minim pelaksanaan," ujar Jokowi seperti disebutkan dalam rilis yang dikirimkan di Jakarta, hari ini.
Sementara ibu-ibu dari Suara Ibu Peduli, secara khusus meminta agar Kepemimpinan Baru Jakarta mengalokasikan tanah seluas 500 meter persegi di tiap kelurahan untuk taman bermain. Menurut para ibu, tanpa adanya taman itu, maka tawuran anak-anak sulit dicegah.
Sementara balai rakyat, yang selama ini disediakan, justru dikomersilkan dimana warga harus membayar uang sewa dan bangunannya tak akrab dengan anak-anak.
Setelah puas berdialog dengan warga, Jokowi lalu minta ijin berkunjung ke TK Babul Ilmi, Kelurahan Balekambang, dimana dia berdialog dengan anak-anak dan para guru TK.
Setelah itu, Jokowi bergerak mengunjungi warga yang sakit di Gang Kapuk seperti Bapak Usup, penderita diabetes akut, yang belum mendapat pengobatan memadai.
Setelah itu, Jokowi bergerak ke Kelurahan Batu Ampar, dimana dia disambut parade gendang Sanggar Akar. Dia lalu berjalan menuju lokasi pembuangan sampah swasta dan bertemu dengan kelompok pemulung.
Di sana, tetua para pengumpul sampah mengusulkan agar dibuat tempat penampungan sampah di tiap kelurahan, sehingga tak semua sampah dibakar di mesin pembakaran sampah milik Pemprov DKI Jakarta.
Menjawab itu, Jokowi berjanji akan menjadikan masalah manajemen sampah sebagai salah satu prioritas yang akan diselesaikan bila ia terpilih sebagai gubernur.
Pertemuan itu difasilitasi oleh Relawan Penggerak Perubahan Jakarta dan ibu-ibu dari Suara Ibu Peduli.
Agung Putri, dari Relawan Penggerak Perubahan Jakarta, mengatakan Jokowi disambut secara meriah dalam pertemuan yang santai dengan para warga Condet.
Beberapa topik penting menjadi tema dialog warga dengan Jokowi.
Terkait kesehatan, Jokowi menjelaskan kepada warga bahwa Pemerintah Daerah DKI Jakarta sudah memiliki sistem pelayanan dengan menggunakan Kartu Sehat. Dengan kartu itu, warga yang sakit tinggal datang ke rumah sakit, menunjukkan kartunya, dan mendapat layanan kesehatan.
"Nanti Pemda yang bayar. DKI Jakarta memiliki anggaran Rp 140 triliun perlima tahun, cukup untuk kesehatan," kata Jokowi.
Hal itu membuat semua warga terkejut karena merasa tak pernah tahu dan mendapatkan layanan itu.
"Kenapa tidak dilakukan?" tanya seorang warga.
"Ya jangan tanya saya. Tanya sama yang (memimpin) sekarang," kata Jokowi.
Selain itu, warga juga mengeluh situasi lalu lintas di wilayah Condet yang semakin macet. Menjawab itu, Jokowi mengatakan dia sudah memiliki gambaran solusi yang harus dilaksanakan secara bertahap.
"Cetak biru pembangunan ada, tapi selama ini minim pelaksanaan," ujar Jokowi seperti disebutkan dalam rilis yang dikirimkan di Jakarta, hari ini.
Sementara ibu-ibu dari Suara Ibu Peduli, secara khusus meminta agar Kepemimpinan Baru Jakarta mengalokasikan tanah seluas 500 meter persegi di tiap kelurahan untuk taman bermain. Menurut para ibu, tanpa adanya taman itu, maka tawuran anak-anak sulit dicegah.
Sementara balai rakyat, yang selama ini disediakan, justru dikomersilkan dimana warga harus membayar uang sewa dan bangunannya tak akrab dengan anak-anak.
Setelah puas berdialog dengan warga, Jokowi lalu minta ijin berkunjung ke TK Babul Ilmi, Kelurahan Balekambang, dimana dia berdialog dengan anak-anak dan para guru TK.
Setelah itu, Jokowi bergerak mengunjungi warga yang sakit di Gang Kapuk seperti Bapak Usup, penderita diabetes akut, yang belum mendapat pengobatan memadai.
Setelah itu, Jokowi bergerak ke Kelurahan Batu Ampar, dimana dia disambut parade gendang Sanggar Akar. Dia lalu berjalan menuju lokasi pembuangan sampah swasta dan bertemu dengan kelompok pemulung.
Di sana, tetua para pengumpul sampah mengusulkan agar dibuat tempat penampungan sampah di tiap kelurahan, sehingga tak semua sampah dibakar di mesin pembakaran sampah milik Pemprov DKI Jakarta.
Menjawab itu, Jokowi berjanji akan menjadikan masalah manajemen sampah sebagai salah satu prioritas yang akan diselesaikan bila ia terpilih sebagai gubernur.