.png)
KPU DKI Umumkan DPT Sore Nanti
Ketua P3I Mustopa memberikan keterangan hasil temuan Daftar Pemilih Sementara (DPS) bermasalah dari Pusat Pergerakan Pemuda Indonesia (P3I) di Jakarta, Selasa (22/5). P3I menyatakan terdapat 947.643 pemilih yang terdiri dari 668.143 bermasalah karena NIK ganda, NIK kososng, NIK diluar Jakarta, NIK dengan nama tidak sama dalam DPS KPUD DKI Jakarta. (sumber: Antara)
Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta akan menggelar rapat pleno penetapan Daftar Pemilih Tetap (DPT), Sabtu (2/6) pukul 15.00 WIB.
Rapat pleno akan digelar di Kanto KPU Provinsi DKI Jalan Budi Kemuliaan, Jakarta Pusat.
Ketua KPU Provinsi DKI Jakarta Dahliah Umar, mengatakan, pihaknya memutuskan akan menggelar rapat pleno penetapan DPT meski ada tim sukses (timses) yang keberatan dengan hasil penyisiran DPT.
"KPU tetap akan menggelar rapat pleno penetapan dan pengumuman sesuai jadwal," ujar Dahliah Jumat (1/6)kemarin.
Namun, lanjut Dahliah, bukan berarti pendaftaran yang belum masuk dalam DPT terhenti, melainkan tetap akan dibuka hingga Sabtu pagi.
"Silakan kalau masih ada yang melapor ada warga yang belum terdaftar. Kami masih buka kesempatan hingga besok pagi, tapi harus disertai rekomendasi Panwaslu," ujarnya.
Terkait angka pasti data DPT, Dahliah enggan berkomentar karena apabila diberitahukan sebelum waktunya, maka KPU telah melanggar kode etik dalam pemilihan umum kepala daerah (pemilukada) DKI Jakarta.
Ketua Pokja Pendataan Pemilih, Aminullah membenarkan pengumuman DPT akan dilakukan besok seusai rapat pleno. "Langsung akan kami umumkan setelah rapat selesai, sesuai jadwal," ungkapnya.
Menurut Aminullah, KPU DKI masih melakukan penyisiran daftar pemilih sementara (DPS) di kantornya.
Pihaknya pun masih menerima masukan dari tim sukses keenam pasangan calon tentang DPS.
"Tetapi tentu saja akan kami cek dulu, siapa tahu data yang diberikan itu sudah pernah kami terima," ujarnya.
Sekitar 9.103 nama tercoret dari data DPS. Diperkirakan jumlah ini dapat bertambah hingga 10.000 nama. Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang dihapus adalah NIK yang tak berjumlah 16 digit, termasuk NIK kosong.
Selain itu, NIK ganda yang tak diperkuat Kartu Keluarga pun akan dihapus. NIK warga luar Jakarta uga akan dihapus setelah berkoordinasi dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil agar keabsahan pemilih itu sebagai warga Jakarta diketahui.
NIK dan nama yang sama di beberapa tempat pemungutan suara (TPS) pun akan dihapus.
