Lagi, Polisi Gerebek Tempat Praktik Aborsi
Aparat gabungan Polres Metro Metro Jakarta Pusat dan Polek Metro Senen menggerebek sebuah rumah di Jalan Kramat 4, RT 02/08, No 21, Kenari, Senen, Jakarta Pusat, yang diduga dijadikan tempat praktik aborsi.
Aparat berhasil mengamankan barang bukti berupa uang tunai Rp39.870.000, satu laptop, peralatan kedokteran, buku tamu dan 15 telepon genggam dan beberapa peralatan medis.
Dalam penggerebekan tersebut petugas juga menahan 15 orang.
Kapolsek Metro Senen, Komisaris Jajang Hasan Basri, mengatakan penggerebekan rumah yang diduga tempat aborsi dilakukan Sabtu (16/6).
Pelaku biasanya juga tinggal di tempat praktik aborsi itu, namun saat Dilakukan penggerebekan pelaku tidak berada di rumah itu.
"Kami melakukan pengerebekan rumah yang diduga tempat praktik aborsi. Model rumahnya satu lantai dibagi dua. Satu ruang untuk tempat tinggal dan satu lagi untuk praktik," ujar Jajang, Minggu (17/6).
Jajang Hasan Basri menuturkan, ada laporan dari masyarakat yang diterima pimpinan, diduga jadi tempat praktik aborsi.
"Laporan masyarakat kemudian kita tindaklanjuti dengan dibantu dengan aparat Polres Metro Jakarta Pusat," katanya.
Penggerebekan sendiri, lanjut Jajang, dilakukan hanya sekitar 15 menit, setelah sebelumnya rumah milik dr Anggi tersebut dipantau petugas sejak pukul 16.30 WIB.
Jajang menambahkan, saat digerebek, ada salah satu pasien hendak melakukan aborsi.
"Pasien berinisial L. Dia diantar oleh cowok. Sekarang, mereka sudah dilimpahkan ke Polres Jakarta Pusat," ujarnya.
"Asisten dokter Anggi, bernama dokter Agus Santosa, satu calon pasien, satu pengantar dan sembilan karyawan, kita amankan," terang Jajang.
Saat penggerebekan, dokter Anggi yang diduga pemilik rumah sedang tidak ada di tempat. Hingga saat ini statusnya masih dalam pencarian.
"Dokter Anggi di TKP tidak ada jadi masih dicari," ucap Jajang.
Dari penggeledahan itu, kepolisian menangkap beberapa orang di antaranya asisten dokter beserta sembilan karyawannya.
Sumber:Antara