Nasional Demokrat Peringati Kelahiran Pancasila
Partai Nasional Demokrat memperingati Hari Kelahiran Pancasila dengan melakukan apel besar, hari ini, di Silang Monas, Jakarta.
"Pada 67 tahun yang lalu, tepatnya 1 Juni 1945, Presiden Soekarno di hadapan Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) bersama sejumlah tokoh negara berdiskusi mengenai konsepsi terbaik dan apa yang akan menjadi landasan Indonesia merdeka," kata Ketua Umum Partai Nasional Demokrat Surya Paloh dalam orasi pada apel tersebut.
Acara yang dimulai pukul 15.00 hingga 17.00 WIB itu dihadiri sejumlah tokoh politik maupun ekonomi Indonesia, antara lain Jusuf Kala, Hari Tanu Sudibyo, Rahmat Gobel serta Rachmawati Soekarnoputri.
Paloh mengatakan, Pancasila bukan berkiblat kepada "Declaration of Independent", sikap individu dan liberal, atau pun kelanjutan dari manifesto komunis, melainkan ideologi kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia.
Menurut dia, saat ini Indonesia tengah mengalami distorsi sosial karena Pancasila belum menjadi landasan kehidupan berbangsa.
"Sebagai anak bangsa, kita harus mampu menjawab Pancasila ditempatkan sebagai landasan negara di hati sanubari. Pancasila masih menjadi alat pemersatu dan tuntunan kita dalam berbangsa dan bertanah air," jelas Paloh.
Sebanyak 25 ribu pasukan Barisan Reaksi Cepat Garda Pemuda Nasional Demokrat yang melakukan upacara peringatan kelahiran Pancasila juga membacakan naskah Pancasila dan Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
Sejumlah atraksi dalam apel tersebut terdiri dari marching band, komando baret dan juga pencak silat.
Selain itu atraksi budaya seperti Reog Ponorogo, Tari Jatilan dan Barongsai juga meramaikan peringatan hari kelahiran Pancasila di Monas.