Nuklir Iran Diujung Tanduk
Moskow
Pembicaraan antara Iran dan enam negara yang mewakili kekuatan nuklir dunia, buntu, setelah berunding beberapa jam di Moskow.
Sejatinya pembicaraan nuklir Iran putaran ketiga itu adalah untuk mencari solusi diplomatik untuk menyelesaikan masalah yang dipersengketakan.
Sebelumnya, pihak Barat berharap dalam negosiasi ini Iran akan menurunkan intensitas pengayaan uranium.
Namun juru runding Iran mementahkan harapan itu dalam sesi petang hari.
"Sejauh ini tidak ada atmosfir positif. Kerangka perundingan inilah yang menjadi masalah utama," kata tim perunding Iran.
Kepada juru runding Saeed Jalili bertemu dengan utusan dari enam negara, serta kepala kebijakkan luar negeri Uni Eropa Catherine Ashton, dalam dua hari perundingan.
Namun diplomat Iran mengatakan berdasarkan pembicaraan pagi hari, sepertinya pertemuan hari kedua tidak diperlukan lagi.
Jalili menghadiri perundingan dengan tidak semangat, berkata kepada televisi Iran," Negosiasi ini sebagai tes untuk melihat apakah Barat melihat kemajuan Iran atau sebaliknya."
Juru bicara delegasi Uni Eropa mengatakan kepada wartawan bahwa enam kekuatan nuklir dunia tetap bersikukuh, dengan tuntutan terdahulu, bahwa Iran harus menghentikan program pengayaan uranium hingga 20 persen.
Kegagalan pembicaraan itu membawa dampak. Amerika Serikat dan Israel menolak untuk mengendurkan niat, melakukan serangan udara terhadap fasilitas nuklir Iran.
Saat ini Teheran sudah dikenakan sanksi yang akan mengerdilkan ekonomi negara itu.
Sejak awal Iran telah mengatakan bahwa perundingan itu tidak akan mengesampingkan hak untuk melakukan pengayaan uranium, proses yang disebut-sebut sebagai tahapan untuk membuat bom atom.