Olahraga Tingkat Sedang Bisa Turunkan Risiko Kanker Payudara
Konklusi di atas didapatkan oleh sekelompok peneliti dari University of North Carolina Gillings School of Global Public Health, di Chapel Hill, AS.
"Studi kami menunjukkan, aktivitas fisik dengan intensitas sedang dan bersifat rekreasional bisa memotong risiko kanker payudara," kata Lauren McCullough, pemimpin penelitian ini.
Lebih penting lagi, kata McCullough, timnya juga menemukan adanya pengurangan risiko kanker payudara pada perempuan yang rutin berolahraga setelah memasuki masa menopause. Ini sangat penting mengingat usia lanjut adalah salah satu faktor kanker payudara.
Untuk studi ini, tim McCullough mengumpulkan data dari setidaknya 1.500 perempuan dengan kanker payudara dan sejumlah yang sama perempuan yang tak mengalami masalah kanker payudara.
Ditemukan, perempuan yang rutin berolahraga sebelum atau saat menopause mengalami pengurangan risiko mengalami kanker payudara.
Perempuan yang paling banyak mengalami pengurangan risiko kanker payudara adalah yang berolahraga setidaknya 10-19 jam per minggu. Jumlah pengurangannya bisa mencapai 30 persen.
Meski ditekankan penelitian ini, berapa lama pun berolahraga tetap berpengaruh baik pada pengurangan risiko kanker payudara.
Namun McCullough dan timnya belum menemukan jalur hubungan antara olahraga dengan pengurangan risiko kanker payudara.
Sudah diketahui sejak lama, menjaga ukuran berat badan normal terasosiasi dengan pengurangan risiko kanker payudara.
"Diperkirakan, pengurangan lemak tubuh bisa mengurangi eksposur terhadap sirkulasi hormon, faktor pertumbuhan, dan pro-peradangan, yang kesemuanya terhubung dengan risiko kanker payudara," katanya lagi.
Mekanisme lain menyangkut peningkatan respon imun tubuh yang meningkat, kapasitas antioksidan, serta perbaikan DNA, tambahnya.
Salah satu ahli percaya, mencoba mengurangi risiko kanker payudara berarti menjaga gaya hidup sehat secara keseluruhan.
"Ada makin banyak bukti yang menunjukkan, perempuan bisa mengurangi risiko terkena kanker payudara dan kanker-kanker jenis lain dengan memodifikasi gaya hidup mereka," jelas dr Stephanie Bernik, kepala bedah onkologi di Lenox Hill Hospital, NY, AS.
Perempuan yang rutin berolahraga cenderung menjalani pola hidup sehat, menjaga asupan, tidak merokok, dan tidak mengkonsumsi alkohol.
"Sulit untuk menaruh penghargaannya hanya kepada olahraga. Karena tentu ada pengaruh pula dari upaya menjaga gaya hidup sehat. Bila Anda menjaga gaya hidup sehat, maka risiko kanker Anda pun akan menurun," jelas Bernik.