Pakai Polisi Kawal Nasabah Bank, Gratis
Senjata api kian menjadi pilihan dalam tindak kriminal perampokan. Tindakan kriminalitas disertai kekerasan pun meningkat.
Merespon hal itu, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi, Rikwanto mengatakan untuk mengantisipasi meningkatnya tindakan kriminal dengan senpi, pihaknya mencari sumbernya dan melakukan pengamanan dititik tertentu.
"Kami akan cari sumbernya. Satu sumber sudah pernah diungkap (Cipacing, Jawa Barat). Kami tangkap pelaku dan menyita alat-alat yang diduga dipakai untuk membuat senjata. Selanjutnya, kami akan memfokuskan pengamanan di titik-titik tertentu atau daerah rawan. Patroli rutin juga akan kami tingkatkan sekaligus razia senpi," ujarnya kepada wartawan, di Mapolda Metro Jaya, Senin (18/6).
Dikatakan Rikwanto, penggunaan senpi dalam tindak pencurian disertai kekerasan meningkat jumlahnya. Namun, belum diketahui berapa persen peningkatannya.
"Penggunaan senpi dalam kasus pencurian dengan kekerasan cenderung meningkat dibandingkan tahun lalu. Belum tahu berapa persen peningkatannya. Senpi dipakai karena dinilai praktis dan murah. Hanya dengan Rp 3 juta-Rp5 juta pelaku kejahatan sudah bisa mendapatkan senjata," tambahnya.
Guna mencegah terjadinya tindak kejahatan perampokan di mini market, Rikwanto mengimbau pengelola menambahkan alat pengamanan, seperti satpam, CCTV atau panic button.
"Selain itu, sebaiknya tak menyimpan uang dalam jumlah besar. Kalau jumlah uang di kasir atau brangkas sudah banyak segera disetorkan. Kemudian, taruh dekoder CCTV ditempat yang tak diketahui," katanya.
Rikwanto menuturkan, untuk nasabah bank agar jangan ragu meminta pengawalan polisi. Pengawalan ini cuma-cuma.
"Jangan ragu untuk meminta pengawalan. Itu semua gratis. Pengawalan dilakukan agar pelaku mengurungkan diri ketika melihat ada petugas atau setidaknya ada perlawanan. Nasabah biasanya enggan meminta karena tidak mau repot," tandasnya.
Sebelumnya diketahui, beberapa aksi perampokan bersenpi terjadi di tiga kawasan Jakarta, pekan lalu. Pertama, seorang nasabah BCA di wilayah Sunter, diikuti dan dirampok di tengah jalan. Uang sebesar Rp 98 juta raib dirampas.
Selanjutnya, di kawasan Jakarta Timur, nasabah Bank Mandiri dirampas sebanyak Rp100 juta. Selang beberapa hari, nasabah Bank BCA yang membawa uang Rp300 juta dirampok di Jakarta Pusat.
Perampok bersenpi juga mengincar mini market. Setidaknya, ada dua kali perampokan mini market di Jakarta Timur, Senin (18/6).
Pertama terjadi di Jalan Dewi Sartika pukul 01.20. Pelaku berjumlah empat orang datang, kemudian masuk ke dalam dan mengancam dengan senpi serta senjata tajam. Semua pelaku pakai tutup kepala atau topeng. Uang sebesar Rp20 juta digondol pelaku.
Kedua, di Duren Sawit. Tiga pelaku bersenpi berhasil menggasak uang Rp66 juta dari dalam brangkas.