Lowongan yang belum terisi mencapai 15 persen

Pertumbuhan ekonomi Jakarta yang terus meningkat, berpengaruh positif terhadap peningkatan angkatan kerja yang terserap di dunia usaha.

Dalam kurun waktu 2011-2012, dunia usaha di Ibukota berhasil menyerap sekitar 250 ribu tenaga kerja.

"Penduduk yang bekerja di Provinsi DKI Jakarta yang tercatat pada medio triwulan pertama tahun 2012 sebesar 4,72 juta orang," kata Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Kehumasan Provinsi DKI Jakarta, Sugiyanta kepada wartawan di Jakarta.

Ia mengatakan, trend pertumbuhan ekonomi yang diprediksi semakin meningkat ke depan, potensi kota Jakarta untuk menyerap tenaga kerja juga semakin besar.

Secara umum, selama 5 tahun terakhir yakni tahun 2007 hingga 2012, tingkat pengangguran terbuka turun dari 12,57 persen pada tahun 2007 menjadi 10,72 persen pada tahun 2011.

"Tingkat pengangguran pada tahun 2012 diharapkan akan dapat ditekan hingga di bawah angka 10 persen," ujarnya.

Sugiyanta mengungkapkan, selama lima tahun terakhir lowongan kerja yang tidak diisi oleh angkatan kerja jumlahnya masih relatif besar.

Pada tahun 2007, lowongan kerja yang tidak terisi sebesar 20,78 persen.

Tahun 2008 menurun menjadi 18,81 persen, kemudian menurun lagi menjadi 18,22 persen pada tahun 2009.

Pada pada 2010 lowongan yang tidak terisi hanya 4,19 persen. Tahun 2011, lowongan yang tidak menyerap tenaga kerja, kembali naik menjadi 18,84 persen.

Hingga bulan Mei 2012 ini, lowongan yang belum terisi mencapai 15 persen.

"Belum terserapnya tenaga kerja di lowongan yang tersedia disebabkan kompetensi yang tidak sesuai antara pencari kerja dan persyaratan lapangan kerja yang tersedia," ungakpnya.

Menurut Sugiyanta, untuk memaksimalkan angkatan kerja agar semakin banyak terserap di dunia usaha, Pemprov DKI Jakarta mendorong masyarakat untuk menempuh jalur, melalui Balai Latihan Kerja (BLK) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Seperti diketahui, selama lima tahun terakhir, perekonomian Jakarta menunjukkan prestasi yang menggembirakan.

 Pada tahun 2007, pertumbuhan ekonomi Jakarta yang mencapai 6,44 persen meningkat menjadi 6,77 persen pada tahun 2011.

Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, ekonomi Jakarta tumbuh rata-rata 6,17 persen pertahun, dan selalu berada di atas pertumbuhan ekonomi nasional,  dengan rata-rata laju pertumbuhan yang hanya mencapai 5,88 persen pertahun. 

"Semakin baiknya kinerja perekonomian ini, telah menempatkan Jakarta pada posisi 17 dari 200 kota metropolitan dengan kinerja ekonomi terbaik, di dunia berdasarkan laporan Global Metro Monitor 2011, yang berpusat di Washington DC, Amerika Serikat. Suatu hasil yang membanggakan dan patut diapresiasi," tambahnya.