Rendahnya Suara Demokrat Akibat Kepemimpinan SBY Yang Buruk
Pengamat politik Universitas Indonesia, Iberamsjah, menilai menurunnya tingkat elektabilitas Partai Demokrat tidak hanya dipengaruhi oleh kader partai yang korup, tapi juga dipengaruhi kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang buruk dalam menjalankan roda pemerintahan.
"Karena SBY itu Presiden, dan juga Ketua Dewan Pembina Partai, bos partai, maka buruknya kinerja SBY juga mempengaruhi tingkat elektabilitas partai,” kata Iberamsjah dalam keterangan persnya di Jakarta, Minggu (17/6).
Dia menjelaskan lebih jauh buruknya kinerja pemerintahan SBY disebabkan dua faktor, yakni karakter kepemimpinan SBY yang lemah dan manajemen pemerintahan yang buruk.
Dari sisi karakter kepemimpinan, Iberamsjah menerangkan, SBY dikenal sangatlah ragu-ragu dan hanya mementingkan pencitraan dengan selalu ingin bermain cantik.
"Akibatnya pengarahan ke para menterinya pun tidak jelas, dan terkesan tak tahu arah Indonesia hendak dibawa ke mana."
Di sisi manajemen pemerintahan, urai dia, pemerintahan Yudhoyono juga sangat terkesan carut marut. Sebagai contoh adalah peran Sudi Silalahi sebagai Menteri Sekertaris Kabinet, yang seharusnya sebagai kepala manajemen pemerintahan, ternyata tidak berjalan dengan baik.
"Ini menyangkut tata kerja menteri, bagaimana hubungan antarlembaga, seharusnya berjalan dengan baik. Tapi urusan surat-menyurat saja terkadang tidak beres," kata Iberamsjah.
Kondisi semakin parah karena SBY melakukan rangkap jabatan di partai politik sebagai Ketua Dewan Pembina dan Ketua Majelis Tinggi Partai, dan sekaligus sebagai presiden. Akibatnya tidak satupun fokus pekerjaan SBY yang benar-benar bisa ditangani dengan baik.
"Seharusnya SBY tidak rangkap jabatan. Saat ini SBY tidak punya orang kedua di partai, akibatnya ya bila pemerintah buruk, demokrat juga buruk,” tegas pengajar FISIP UI itu.
Dia lalu menyimpulkan kepemimpinan SBY saat ini sudah tidak bisa diandalkan lagi, sehingga jangan harap Partai Demokrat bisa menang di 2014.
"Doakan saja semoga beliau sehat, tidak dijatuhkan rakyat. Karena bisa saja rakyat akan melakukan aksi seperti 1998,” tuturnya.
Elektabilitas Partai Demokrat kian hari kian merosot yang ditunjukkan melalui hasil berbagai survei. Terakhir, hasil survei Soegeng Sarjadi Syndicate (SSS) pada Mei 2012 menempatkan Demokrat di bawah Partai Golkar dan PDI Perjuangan.
Yudhoyono sendiri saat bertemu dengan Forum Pendiri Partai Demokrat berkilah penyebab turunnya elektabilitas disebabkan karena kasus korupsi melingkupi kader partai. Tingkat korupsi Demokrat juga masih di bawah partai-partai lain.