Studi: Nonton Bola Memicu Stres

Jumat, Juni 15, 2012 0 Comments



Emosi para penggemar sepak bola begitu terbawa saat menonton tim yang dijagokannya berlaga di sebuah pertandingan.
Emosi para penggemar sepak bola begitu terbawa saat menonton tim yang dijagokannya berlaga di sebuah pertandingan. (sumber: Suara pembaruan)
Lonjakan emosional cenderung meningkatkan kortisol, yaitu hormon stres dalam tubuh yang terkait dengan sejumlah masalah kesehatan.

Para penggemar sepak bola kini tengah asyik menikmati kompetisi sepak bola piala Eropa 2012. 

Di tengah kecemasan dan khawatir selama menonton tim favorit mereka, banyak yang tidak menyadari bahwa hal tersebut berpotensi memicu hormon kortisol. 

Alih-alih merasa santai, mereka malah rentan mengalami stres. Belum lagi dengan risiko masalah kesehatan yang bisa muncul akibat begadang nonton bola.

Berdasarkan laporan dari Sains Daily, sebuah studi yang dipimpin oleh Dr Alicia salvador dari Universitat de Valencia menunjukkan, bahwa mereka cenderung untuk meningkatkan testoteron dan kortisol, selama menonton pertandingan sepak bola.

Kortisol itu sendiri adalah hormon stres utama dalam tubuh dan terkait dengan sejumlah masalah kesehatan, termasuk obesitas.

Melalui penelitian yang diterbitkan baru-baru ini dalam jurnal PLoS ONE, Salvador membuktikan melalui serangkaian analisis dari jumlah pendukung tim sepak bola Spanyol saat menonton pertandingan melawan tim Belanda di Piala Dunia 2010 di negara itu.

Dalam studi ini, peneliti meminta para pendukungnya untuk menyampaikan harapan dan perasaan sebelum pertandingan. Para peneliti kemudian meneliti tingkat testoteron dan kortisol sebelum, selama dan setelah pertandingan.

Salvador menunjukkan respons piskologis seseorang sambil menonton kompetisi, dimana kekalahan atau kemenangan berada di luar kendali mereka.

Hasilnya, testoteron dan kortisol meningkat ketika seseorang menghadapi situasi kompetitif yang paling bergairah dan memiliki peningkatan stres secara maksimal. Terutama pendukung fanatik yang usianya masih muda.

Melalui studi ini, Salvador membuktikan bahwa pendukung sepak bola fanatik lebih rentan mengalami stres bila dibandingkan dengan kondisi penggemar yang menonton olahraga lainnya seperti, basket dan judo.

Studi terdahulu yang dilakukan oleh peneliti dari Amerika Serikat, Dr Jens Dulevey, juga menunjukkan bahwa sepak bola dapat menghasilkan stres jangka pendek. Dampak dari lebih banyak menonton permainan tim favoritnya ketimbang melakukan kegiatan lainnya.

Studi tentang 2.000 penggemar sepak bola menunjukkan, adanya peningkatan tekanan darah yang mencapai lebih dari 30 persen saat menonton permainan tim favoritnya. Mereka terbawa dalam pertandingan tersebut yang mengakibatkan munculnya lonjakan emosional. 

Perasaan emosional ini akan memuncak tatkala wasit membuat kesalahan yang merugikan tim favoritnya itu.

Stres seperti kita ketahui, bisa memberikan dampak negatif terhadap kesehatan. Parahnya lagi, stres ternyata juga bisa menyebabkan penyakit alzheimer. Nah, untuk mencegah hal tersebut Anda harus menjaga kualitas istirahat (tidur) dan pola makan agar tubuh tetap sehat meski begadang nonton bola.

  





 

DAVINA NEWS

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.

Tentang DaVinaNews.com

Davinanews.com Diterbitkan oleh Da Vina Group Davinanews.com adalah situs berita dan opini yang memiliki keunggulan pada kecepatan, ketepatan, kelengkapan, pemilihan isu yang tepat, dan penyajian yang memperhatikan hukum positif dan asas kepatutan Davinanews.com memberikan kesempatan kepada para pembaca untuk berinteraksi. Pada setiap berita, pembaca bisa langsung memberikan tanggapan. Kami juga menyediakan topik-topik aktual bagi Anda untuk saling bertukar pandangan. Davinanews.com menerima opini pembaca dengan panjang maksimal 5.000 karakter. Lengkapi dengan foto dan profil singkat (beserta link blog pribadi Anda). Silakan kirim ke email: news.davina@gmail.com.