Terima Penghargaan, Jokowi Tekankan Itu Bukan Pencitraan
Calon Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, atau akrab disapa Jokowi mendapatkan penghargaan e-Government Indonesia (PeGI) dari Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) di Hotel Sahid, Jakarta, Senin (11/6).
Penghargaan itu diterima Jokowi untuk kerjanya yang berhasil mengaplikasikan konsep e-Government, ketika melaksanakan tugasnya sebagai Wali Kota Solo, Jawa Tengah.
Namun, pemberian penghargaan yang dilangsungkan di sela-sela proses menjelang pilgub DKI Jakarta justru membuat Jokowi merasa agak kikuk. Buktinya, Jokowi menolak mengaitkan penghargaan tersebut untuk pencitraan dirinya dalam perebutan kursi panas gubernur DKI Jakarta.
"Kalau ada orang yang memberikan penghargaan saya terima. Gitu aja. Saya menyerahkan kepada masyarakat untuk menilai berdasarkan pendapatnya masing-masing. Kalau perkara itu dilihat sebagai bentuk pencitraan terserah yang berpendapat," ujar Jokowi seperti dikutip dalam keterangan pers yang dikirim Relawan untuk Jokowi, di Jakarta.
Walau demikian, Jokowi mengaku bersyukur karena kerja kerasnya selama memimpin Solo diapresiasi dengan penghargaan oleh Kominfo.
Solo menjadi satu dari lima daerah yang juga mendapat penghargaan serupa. Keempat daerah lainnya adalah Kabupaten Lamongan, Malang, Pekalongan dan Medan.
Sementara terkait masa kampanyenya, Jokowi mengaku akan mengambil cuti selama 14 hari saat kampanye dimulai. Walau cuti, dia memastikan kemudi pemerintahan di Solo masih berada di tangannya.
"Masih saya. Cuma cuti kok. Nggak ada masalah. Itu kan manajemen aja. Orang Jepang aja yang punya industri di Eropa, Indonesia, bisa dikendalikan," kata dia.
Seperti diketahui, masa kampanye akan dimulai pada 24 Juni hingga 7 Juli. Jokowi berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam pilgub tahun ini. Keduanya diusung PDI Perjuangan dan Gerindra.