Foke Sulit Gerakkan Pemilih Rasional
Foke |
Dua Juta Suara Terancam Melebur ke Jokowi
AKTIVIS antikorupsi Teten Masduki mengungkapkan, kekuatan suara pasangan Foke-Nara terancam pada pilkada putaran kedua. Pasalnya, meski didukung partai besar, yaitu Demokrat, pasangan nomor urut satu tersebut tetap tidak bisa menggerakkan pemilih. “Tidak signifikan partai bisa menggerakkan pemilih. Kalaupun ada koalisi partai mendukung Foke, menurut saya, tidak akan banyak berpengaruh untuk menggerakkan pemilih rasional,” terangnya, kemarin (13/7).
Teten melanjutkan, melejitnya suara pasangan Jokowi-Ahok dalam putaran pertama, ditentukan oleh karakter pemilih rasional yang semakin menguat. Karakter pemilih rasional yang dimaksud adalah, pemilih yang berasal dari kelas menengah ke atas dengan pendidikan yang cukup serta karakter pemilih yang ingin perubahan. Hal tersebut jugalah yang membuat suara pada partai besar lain, seperti PKS dan PAN, yang memiliki calonnya masing-masing gagal mendapat suara banyak sehingga harus gugur dalam putaran pertama.
“Ya kalau pemilih dari kelas menengah ke bawah kan masih dipengaruhi oleh kekuatan uang,” tandasnya. Terpisah, kekalahan calon incumbent Fauzi Bowo, dalam Pilkada DKI putaran pertama 11 Juli lalu, ditengarai akibat buruknya kinerja tim sukses. Jika tidak segera diperbaiki, di putaran kedua pada 20 September mendatang, kekalahan menyakitkan tersebut kemungkinan besar akan kembali terulang. Politisi Partai Demokrat yang juga Ketua DPRD DKI Jakarta, Ferrial Sofyan, mengatakan, evaluasi terhadap tim sukses Foke-Nara tidak dapat ditawar-tawar lagi.
Namun, bentuk evaluasinya seperti apa, Ferrial belum bersedia menjelaskan secara detail. Tetapi, menurutnya, tak menutup kemungkinan anggota-anggota tim sukses yang sudah ada saat ini akan dirombak. “Evaluasi terhadap tim sukses memang harus dilakukan. Termasuk melakukan perombakan,” tegas Ferrial, kemarin (13/7). Selain tim sukses, lanjut Ferrial, partai pengusung juga harus melakukan konsolidasi untuk menang di Pemilukada DKI Jakarta putaran dua. Di antaranya, Partai Demokrat, Hanura, PKB, PAN, serta partai-partai non kursi.
“Khusus untuk Demokrat, di putaran kedua akan melakukan konsolidasi habis untuk dapat memperoleh suara,” ujarnya. Saat ditanya mengenai suara yang menjadi target dukungan dalam pemilukada tahap kedua nanti, Ferrial mengatakan, bukan tak mungkin pihaknya akan membidik suara dari warga yang tidak mengikuti pilkada di putaran pertama. “Bisa jadi suara yang tak memberikan suara akan kami rebut, apalagi jumlahnya mencapai 36 persen atau lebih kurang 2 juta suara,” ungkap Ferial.