Jokowi Bentuk Satgas Anti-Politik Uang
Calon Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi), membuat satgas Anti-Money Politic untuk mewaspadai terjadinya kecurangan dalam pelaksanaan Pemilukada DKI Jakarta 11 Juli mendatang. Menurutnya, masa tenang dan hari H pemungutan suara kerap kali dipergunakan untuk melakukan politik uang, yang dipastikan memengaruhi pemilih. Saat ini, lanjut Walo Kota Solo itu sudah mulai terasa.
"Targetnya, 2.000 relawan yang menjadi satgas antipolitik uang politic dan antikecurangan. Jakarta Barat sudah kita lantik. Mereka akan mengawasi seluruh proses Pemilukada. Satgas dibekali pengetahuan dan kemampuan untuk melakukan pengawasan sehingga bisa melaporkan setiap kali terjadi kecurangan," ujarnya dalam siaran pernya, Selasa (3/7).
Satgas semacam itu, pernah dibentuk Jokowi saat mencalonkan diri sebagai Wali Kota Solo. Kala itu, meski sebagai incumbent, Jokowi yang tidak melakukan kampanye terbuka, melihat gelagat adanya politik uang dengan pembagian sembako secara massif kemudian membentuk Satgas Anti Money-Politic.
"Satgas ini dibentuk karena kami ingin Pemilukada yang jujur dan bersih. Sekarang sudah kelihatan ada yang memulai money politic, dengan memberikan sesuatu yang sangat besar kepada masyarakat," ujarnya.