Menag SDA: Ponpes Al Zaytun Ikut Perkuat Ketahanan Pangan
Menteri Agama Suryadharma Ali mengatakan, Pondok Pesantren Al Zaytun, Haurgeulis, Indramayu, Jawa Barat, diharapkan memberi kontribusi terbaiknya bagi bangsa Indonesia dalam bidang ketanganan pangan.
Indonesia setiap tahun kehilangan sekitar 100 ribu hektar lahan pertanian yang digunakan untuk keperluan industri, pemukiman dan lainnya dan dalam keadaan demikian pondok pesantren di bawah Syekh Panji Gumilang (SPG) itu mampu meningkatkan produksi pertanian, khususnya padi, kata Menag Suryadharma Ali ketika melakukan panen bibit padi perdana jenis Sigro Milir, di lahan pertanian pondok tersebut, Senin (9/7).
Menag mengatakan, ditengah krisis lahan pertanian ada kabar menggembirakan dari pondok pesantren, yaitu pimpinan pondok tersebut melakukan penelitian padi sejak 10 tahun yang lalu dan sekali ini bibitnya hendak dikembangkan karena dapat memberi manfaat besar bagi petani. Hasilnya bisa menggebirakan, yaitu untuk 1 hektar dapat dipanen gabah sebanyak 14 ton sekali musim. Padi ini bisa ditanam dua kali dalam setahun.
Menag mengaku tak pandai bertani, tetapi dari pengamatanya justru hasil penelitian padi dipondok tersebut sungguh menggembirakan. Karena itu ia menyampaikan apresiasi.
Ketika ditanya apakah bibit padi tersebut akan diberikan rekomendasi kepada Menteri Pertanian untuk disebarluaskan, ia mengatakan, niat ke arah itu sudah ada. Tetapi sebelum itu ia pun akan melihat percobaan padi Sigra Milir tersebut dalam setahun ke depan.
Di Ponpes Al Zaytun santri diberi pembekalan ilmu pertanian. Bukan hanya dalm bidang tani, tetapi juga ternak dan perikanan. Untuk itu Menag berharap Al Zaytun dalam memberi kontribusi dalam bidang pertanian.
SPG dalam kesempatan tersebut menjelaskan bahwa padi Sigro Milir memiliki keunggulan antara lain, daunnya berdiri dan tahan terpaan angin kencang. Butir padinya pun banyak jika dibanding jenis padi lain.
SPG berharap padi ini dapat meningkatkan penghasilan bagi petani jika dikembangkan. Untuk itu, Al Zaytun akan mengawalinya.
Sumber: Kemenag.go.id
Editor: M. Amin