Pagar Roboh, Warga Tanah Merah Masuk Balaikota
Karena tidak mau dijanji manis oleh Pemprov DKI, 1.500 warga Tanah Merah terus melaksanakan aksi unjuk rasanya di depan Gedung Balaikota DKI Jakarta, Kamis (5/7).
Warga pun berupaya masuk secara paksa ke dalam gedung Balaikota dengan merubuhkan pagar hitam di sisi kiri gedung. Upaya menggoyang-goyangkan pagar pun berhasil, pagar roboh sekitar pukul 13.30 siang.
Warga masih tetap bertahan di belakang pagar karena dihadang dengan barisan ratusan petugas Satpol PP DKI dan Aparat kepolisian.
Setelah dua jam bertahan, warga masuk melompati pagar yang sudah roboh tersebut. Mereka masuk sekitar pukul 15.10 WIB memenuhi halaman Balaikota. Koordinator Aksi M Huda, meminta para ibu dan perempuan masuk ke halaman gedung balaikota.
"Ibu-ibu silakan masuk ke dalam Balaikota, karena gedung ini adalah gedung rakyat. Tapi jangan buat keributan. Kelilingi saja halaman balaikota ini, biar pejabat yang di dalam keluar menemui kita," kata Huda.
Kedatangan ratusan ibu-ibu ini disambut dengan barisan blokade Satpol PP DKI yang lengkap menggunakan tameng dan perlengkapan anti huru hara lainnya. Beberapa ibu tampak menangis dan berteriak dihadapan blokade ratusan Satpol PP. Mereka mengatakan, warga lain bisa nyoblos waktu pilkada, masa mereka tidak bisa menggunakan hak pilihnya.
"Masa orang lain nyoblos, kami nggak bisa nyoblos. Kami pengen rasain pilkada juga. Apa bapak nggak punya hati, kami tidak bisa merasakan hak kami hanya karena tidak punya KTP," ujar Suyati.
Begitu juga dengan ibu lainnya yang menangis sambil berteriak,
"Berikan kami KTP. Berikan anak kami akte kelahiran. Gara-gara itu, anak kami ga bisa sekolah."
Mereka menagih janji dari pejabat pemerintah yang akan memberikan KTP sebelum pilkada. Namun hingga saat ini, janji itu tidak terealisasi. "Kami akan nginep disini sampai malam. Kami akan tetap disini sampai ada KTP kami," ujar Ani.
Pantauan beritasatu.com, di halaman gedung Balaikota DKI semakin ramai. Suasana tegang karena ibu-ibu gagal memasuki halaman lebih jauh karena dihalangi blokade aparat keamanan kiri dan kanan. Namun, akhirnya mencair dengan kesabaran para Satpol PP yang tidak terpancing emosinya.
Saat ini, kaum perempuan warga Tanah Merah duduk-duduk di depan barisan blokade Satpol PP DKI yang berada di jalan masuk gedung. Lapangan di halaman Balaikota DKI masih steril, karena warga tidak dapat menerobos masuk.