PDI Perjuangan Persoalkan Motif Pinjaman IMF
Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Dewi Aryani mempersoalkan kedatangan Direktur Eksekutif International Monetary Fund (IMF), Christine Lagarde, ke Indonesia yang bermaksud meminta bantuan pinjaman sebesar satu miliar dolar AS.
"Rencana kedatangan Christine Lagarde ke Indonesia pada tanggal 8--10 Juli 2012 dengan maksud itu membuat tak nyaman berbagai kalangan, termasuk rakyat," kata anggota Komisi VII (Bidang Energi, Sumber Daya Mineral, Riset & Teknologi, dan Lingkungan) DPR RI, hari ini.
Dewi yang juga wakil rakyat asal Daerah Pemilihan Jawa Tengah IX (Kabupaten Brebes, Kota/Kabupaten Tegal) mengemukakan hal itu menyusul adanya rencana Lagarde bertemu dengan beberapa pejabat pemerintah, termasuk Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono. Kunjungan ini, kata dia, salah satunya membahas rencana bantuan pinjaman Indonesia ke IMF sekitar Rp9,4 triliun.
Dewi Aryani, anggota Komisi VII DPR RI Fraksi PDI Perjuangan mengatakan,"IMF yang dikenal telah 'memiskinkan' Indonesia secara sistematis melalui berbagai jenis utangnya justru sekarang malah akan diutangi oleh Indonesia." Menurut dia, sungguh tragedi bagi bangsa ini saat rakyat menjerit lapar, menjerit kenaikan harga bahan pangan pokok di mana-mana, menjerit akibat pemutusan hubungan kerja (PHK), pemangkasan subsidi, dan lain-lain, justru pemerintah memberikan "kebaikan" kepada IMF.
"Mestinya pemerintah berkaca bahwa tidak perlu memberikan kebaikan dan bantuan semu kepada pihak lain, sementara kepentingan nasional justru terabaikan," katanya menandaskan.
Ia menegaskan bahwa fokus membenahi kepentingan nasional jauh lebih penting daripada berbuat baik tetapi sebenarnya ada kepentingan politis lain di balik itu semua.
Untuk menghindari berbagai distrust (ketidakpercayaan) yang diakibatkan nantinya, menurut Dewi, pemerintah sebaiknya menjelaskan secara gamblang apa "benefit"-nya untuk bangsa ini dan bagi perbaikan kepentingan nasional.