Peredaran Narkoba Sudah Masuk Kategori Bencana
Peredaran narkoba sudah sangat mengkhawatirkan bahkan masuk dalam kategori bencana. Perlu penanganan khusus dan sistematis untuk menanganinya. Merespons hal itu, Kapolda Metro Jaya Irjen Untung S Rajab menginstruksikan jajarannya untuk memerangi narkoba.
"Kalau melihat laporan dari Direktur Narkoba Polda Metro Jaya, barang yang akan kita musnahkan ini dahsyat, luar biasa. Ini baru pekerjaan Polda Metro, belum lagi pekerjaan BNN, belum Mabes Polri, belum seluruh Polda. Ini sangat membahayakan dan betul-betul memerlukan perhatian yang sangat serius seluruh komponen masyarakat," ujar Untung di tengah kegiatan pemusnahan barang bukti narkoba, di Area Pemusnahan dan Dokumen Angkasa Pura Bandara Soekarno-Hatta, hari ini.
Di samping penegak hukum dari kepolisian, kejaksaan, dan hakim, kata Untung, diperlukan juga dukungan dan stimulan dari masyarakat untuk melawan narkoba.
"Maka dari itu, saya mengajak seluruh bangsa Indonesia memerangi narkoba. Sebab, permasalahan ini sangat serius untuk kelangsungan bangsa. Para Kapolres, jangan segan-segan kita perangi bersama. Mudah-mudahan Tuhan melindungi tindakan kita memerangi narkoba," tambahnya.
Untung mengucapkan terima kasih kepada jajarannya yang punya komitmen untuk memerangi narkoba dan berhasil mengamankan sejumlah barang bukti yang dimusnahkan.
"Tentu kita berterima kasih kepada petugas yang punya komitmen moral untuk memerangi narkoba. Kita melawan suatu sindikat besar yang mempunyai kemampuan besar, baik politis, power politik, power ekonomi, dan lainnya. Sebetulnya kembali kepada diri kita, bahwa kita tidak mau, tidak mempan dipengaruhi siapapun dan apapun. Mari kita perangi narkoba ini. Saya minta maaf kepada masyarakat apabila pekerjaan polisi belum maksimal. Mohon doa restu dan dukungan moril, baik masalah narkoba serta lainnya," tegasnya.
Di kesempatan yang sama, Ketua Badan Narkotika Nasional Komjen Gories Mere menyampaikan narkoba adalah masalah dunia. Hampir semua barang berasal dari negara lain, kecuali ganja.
"Narkoba masaah dunia. Barang itu berasal dari dunia, tidak ada di sini kecuali ganja. Kita ini korban, makanya masing-masing harus kuat jiwanya. Bangsa Indonesia harus kuat," katanya.
Dikatakan Gories, pihaknya sudah memerangi narkoba secara maksimal. Ia meminta masyarakat turut membantu. "Kami sudah melakukan upaya maksimal dengan penangkapan dan pemberian hukuman. Namun, masyarakat harus membantu, harus kuat jiwanya," tandasnya.
Sementara itu, Ketua Gerakan Anti Narkotika (Granat) Henry Yosodiningrat mengungkapkan, Indonesia bukan lagi darurat narkoba. Tapi, sudah mengalami bencana.
"Sekarang kita sedang dilanda bencana narkoba. Bukan darurat lagi, tapi sudah bencana. Kelemahan kita, karena tidak bisa mengimbangi cara kerja para sindikat. Sindikat adalah kejahatan internasional, kejahatan yang terorganisir, konsepsional, dan sistematis," katanya.
Lebih jauh langkah tersebut, menurut Henry, dilakukan dengan modus operandi yang berubah-ubah dengan militansi dan mobilitas tinggi. "Kita tidak bisa mengimbangi itu. Kita tidak bisa mengorganisir sebagaimana mestinya, kita belum secara konsepsional dan sistematis memerangi narkoba. Militansi kita juga belum tinggi. Banyak sekali penyebab kegagalan kita dan harus dibangkitkan serta diubah," pungkasnya.