Taklukkan Italia, Spanyol Cetak Sejarah
Di babak kedua Spanyol memasukkan Antonio Di Natale menggantikan Cassano.
Hanya satu menit setelah masuk ke lapangan, Di Natale langsung memperoleh peluang. Mendapatkan umpan silang dari Ignazio Abate, sundulan Di Natale sayangnya masih diatas mistar gawang Casillas.
Abate menjadi pahlawan bagi Italia di menit ke-50. Bek Italia itu berhasil mencegah peluang yang didapatkan Spanyol. Tembakan Fabregas masih bisa diselamatkan Buffon, tapi bola muntah nyaris dimanfaatkan Iniesta jika reaksi Abate kurang sigap.
Di menit ke-57, Italia memasukkan Thiago Motta dan menarik keluar Ricardo Montolivo.
Dua menit kemudian giliran pencetak gol pertama Spanyol Silva ditarik keluar digantikan Pedro Rodriguez.
Hanya empat menit setelah memasuki lapangan Motta, ditarik keluar karena cedera hamstring.
Bencana bagi Italia karena mereka hanya bermain dengan 10 pemain dalam kondisi tertinggal dua gol setelah pelatih Cesare Prandelli tak bisa memasukkan pemain pengganti untuk menempati posisi Motta karena sudah melakukan tiga pergantian pemain.
Saat babak pertama usai, masing-masing tim berbagi tiga tembakan tepat sasaran. Spanyol unggul penguasaan bola 53% berbanding 47%.
Memasuki 20 menit terakhir strategi Spanyol begitu terbaca. Tim Matador mencoba menguasai bola dan memanfaatkan lebar lapangan. Menghadapi Italia yang hanya bermain dengan 10 pemain, Spanyol mencoba menambahkan pundi-pundi gol mereka lewat keunggulan jumlah pemain.
Di menit ke-75 Fernando Torres masuk menggantikan Fabregas.
Torres berhasil menambah keunggulan bagi Spanyol menjadi 3-0 pada menit ke-84.
Menerima umpan dari Xavi, Torres berhasil menjebol gawang Buffon dan mencatatkan diri sebagai pemain pertama yang mencetak gol di dua partai final Piala Eropa yang berbeda.
Pada menit ke-86, Juan Mata masuk menggantikan Andres Iniesta.
Hanya dua menit setelah masuk ke lapangan, Mata langsung mencetak gol. Tembakan jarak dekat dari Mata usai menerima umpan dari Torres mengubah skor menjadi 4-0.
Sayangnya hingga 90 menit pertandingan, kedudukan tetap 4-0 bagi Spanyol.
Kemenangan 4-0 bagi Spanyol ini menjadi sejarah karena menjadi margin kemenangan terbesar sepanjang Piala Eropa.
Kemenangan ini membuat Spanyol mencetak sejarah baru dengan menjadi juara Piala Eropa pertama yang berhasil mempertahankan gelar mereka. Tim Matador juga berhasil menjadi negara pertama yang sukses merebut gelar juara secara beruntun.