WWF-Indonesia Luncurkan Laporan Potensi Panas Bumi
Energi Terbarukan
Untuk mendorong realisasi penggunaan energi terbarukan di Indonesia, WWF-Indonesia meluncurkan laporan berjudul 'Menyalakan Cincin Api : Sebuah Visi Membangun Potensi Panas Bumi Indonesia', di Jakarta, Kamis (5/7).
"WWF, secara global, sudah luncurkan misi 100 persen energi terbarukan pada tahun 2050, rencana ambisius tapi diharapkan bisa menjadi inspirasi. Ring of Fire ingin mendorong (tercapainya) misi tersebut," jelas Indra Sari Wardhani, Koordinator Ring of Fire Indonesia, WWF-Indonesia.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa dalam pengelolaan panas bumi (geothermal) maka perlu perhatikan beberapa isu penting.
Yaitu bagaimana pengelolaan panas bumi bisa menjamin nilai konservasi tinggi, adanya pertimbangan aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan, serta adanya kapasitas dari pemerintah daerah hingga masyarakat lokal.
"Tantangan untuk pengembangan panas bumi, mulai dari regulasi, governance. Dari segi regulasi, ada tumpang tindih kawasan untuk panas bumi dengan kawasan hutan," katanya.
"Perlu dicari cara bagaimana tidak korbankan kelestarian hutan sehingga perlu ada best practices yang bisa dijadikan benchmark."
Indonesia memiliki potensi energi panas bumi terbesar di dunia dengan setidaknya 29 Giga watt, namun baru dimanfaatkan sekitar 1,2 Giga Watt.
Sementara, kebijakan energi di Indonesia menargetkan lima persen bauran energi nasional pada 2025, tetapi panas bumi baru berkontrinusi 1 persen.
Kebijakan lainnya adalah Visi 25/25 yaitu penggunaan 25 persen energi terbarukan pada 2025, serta penurunan emisi 26 persen dan 41 persen dengan bantuan luar negeri.