Kemeja Kotak-kotak Jokowi Diburu Jelang Lebaran
Jokowi | Kompas |
Kemeja motif kotak-kotak yang menjadi ciri khas pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta, Jokowi-Ahok, mengalami peningkatan pesanan menjelang Lebaran tahun 2012.
Pria yang membuka gerainya di Jalan Nayu Barat RT 3 RW 13, Kelurahan Nusukan, Kecamatan Banjarsari, ini mengaku kenaikan jumlah pesanan kemeja kotak-kotak tersebut cukup signifikan. Ia mengatakan, stok kemeja kotak-kotak yang telah dibuatnya sebanyak 2.000 potong sudah semakin menipis."Selain momen menghadapi putaran kedua pemilihan gubernur Jakarta, ternyata animo masyarakat di luar Jakarta terhadap kemeja kotak-kotak khas Jokowi ini meningkat selama bulan puasa," kata pemilik usaha konveksi, Arjuna Suparto, saat ditemui di Solo, Rabu (1/8/2012).
Menurut dia, setiap harinya lebih dari 30 kemeja laku diborong pembeli yang berkunjung ke gerainya. Jumlah tersebut belum termasuk pesanan dari luar kota yang dikirim melalui paket.
"Untuk menyambut Lebaran tahun ini, kami akan segera menyelesaikan produksi sebanyak 2.000 potong lagi sebagai antisipasi permintaan yang diperkirakan masih akan mengalami peningkatan," ujarnya.
Suparto juga mengaku sempat kewalahan ketika pesanan kemeja kotak-kotak mengalami lonjakan sehingga pria yang telah menekuni usahanya selama 30 tahun tersebut mengerahkan 30 tenaga penjahit untuk menyelesaikan pesanan.
"Dalam satu hari kami mampu memproduksi sebanyak 30 potong kemeja dan untuk mengejar target kami menambah jumlah tenaga penjahit pada bulan puasa ini," katanya.
Menurut dia, pembeli dari kemeja kotak-kotak tersebut tak hanya berasal dari simpatisan dan tim sukses pasangan Jokowi-Ahok, tetapi juga masyarakat secara umum di luar Jakarta.
Ia mengatakan, kemeja yang dijual Rp 100.000 hingga Rp 125.000 tersebut juga banyak diminati masyarakat dari sejumlah kota, seperti Yogyakarta, Semarang, Cirebon, Palangkaraya, Samarinda, dan Papua.
Para pembeli yang datang ke gerainya, kata dia, rata-rata mengaku kagum dengan sosok Jokowi sehingga rela datang ke Solo untuk membeli kemeja tersebut sebagai bentuk simpati dan sekaligus sebagai cendera mata.
"Peminat kemeja kotak-kotak yang datang kemari kebanyakan bukan pedagang, melainkan individu dari luar daerah yang memang sedang berburu kemeja ini," katanya.
Redaktur: Yudi Dwi Ardian
Sumber: Kompas