Deklarasi "Masyakarat Jakarta Baru" untuk Jokowi-Ahok
Ilustrasi |
Sekelompok masyarakat yang menamakan diri Pemerintahan Masyarakat Jakarta Baru (PMJB) terus berupaya mengagalkan Pilkada DKI Jakarta putaran kedua, 20 september.
Demikian disampaikan Sekretaris Jendral, Yudi Syamhudi, dalam deklarasi PMJB di Sekretariat PMJB, Blessing Residence, Kawasan Setia Budi, Jakarta Selatan. Jumat malam (17/8/2012).
"Secara simbolis ini adalah bentuk pengambilalihan kedaulatan dari birokrasi Jakarta yang korup ke tangan rakyat," tegasnya.
PMJB mengakui sebagai pendukung pasangan nomor 3 usungan PDIP-Gerindra itu, Jokowi-Ahok. Namun menolak diklaim satu partai tertentu. Selain menyatakan mosi tidak percaya kepada Fauzi Bowo, PMJB mengkampanyekan pengambilalihan kekuasaan birokrasi ke tangan masyarakat Jakarta secara kolektif.
Yudi melanjutkan, dua pekan lalu PMJB sudah melakukan aksi simbolis menggembok pagar kantor Gubernur Fauzi Bowo dan menyerukan kepada pria berkumis itu untuk turun dari jabatannya. Dia mengaku sudah menyerahkan dokumen-dokumen skandal dan permainan anggaran di dalam Pemerintah Provinsi DKI ketika Fauzi Bowo menjabat ke KPK.
"Kami juga akan mengajak masyarakat untuk tidak bayar pajak karena Pemprov DKI korup. Bukti-bukti korupsi itu sudah kami serahkan ke KPK beberapa waktu lalu. Kami berikan tenggat waktu kepada KPK untuk menyelesaikannya sebelum putaran kedua (20 September)," ungkapnya.
Yudi mengklaim, PMJB beranggotakan seluruh masyarakat Jakarta yang diwakili oleh RT/RW, organisasi kemasyarakatan dan komunitas, sentral pemberdayaan masyarakat. Ada juga Forum Tanah Merah Bersatu, Majelis Masjid Al Hidayah, Yayasan Lintas Budaya ada pula keluarga pegawai negeri sipil dan keluarga polisi serta purnawirawan TNI.
Editor: Yudi Dwi Ardian
Sumber: Gresnews