Dunia Kini Mengawasi Pemilukada DKI

Sabtu, Agustus 25, 2012 0 Comments

Video Koboy China Pimpin Jakarta berisi ancaman kepada etnis Tionghoa untuk tidak menggunakan hak pilihnya pada ronde kedua Pemilukada DKI Jakarta beredar luar di internet.


Sekarang masyarakat internasional mengawasi Pilkada DKI, justru karena ada ancaman seperti itu yang amat terlarang dalam kampanye politik di belahan manapun di dunia.
Ada bahaya yang mungkin tidak disadari pembuat strategi video diskriminatif jelang Pemilukada DKI Jakarta. Pengamat komunikasi politik, Effendi Gazali menilai penyebaran video tersebut adalah indikasi rendahnya pemahaman pada keberlangsungan demokrasi di Indonesia.

"Ada bahaya yang mungkin tidak disadari pembuat strategi itu," kata Effendi Gazali di Jakarta, Jumat (24/8).

Effendi berpendapat video berjudul 'Koboy Cina Pimpin Jakarta' itu merupakan cara terendah dalam mensosialisasikan misi politik. "Cara-cara yang seperti itu adalah bentuk yg paling rendah dalam komunikasi politik," tegas Effendi.

Bahaya yang sedang mengintai Indonesia pascapenyebaran video tersebut bisa memberikan citra negatif bagi Indonesia sebagai negara demokrasi. Ia mengatakan Pemilukada DKI sedang menjadi sorotan masyarakat dunia, terkait beredarnya isu-isu negatif mengenai cara mensosialisasikan misi politik para calonnya.

"Sekarang masyarakat internasional mengawasi Pilkada DKI, justru karena ada ancaman seperti itu yang amat terlarang dalam kampanye politik di belahan manapun di dunia," jelas Effendi.

Untuk memperbaiki iklim demokrasi menjelang pilkada, Effendi mengatakan perlu peran partai politik untuk mengintensifkan pendidikan politik kepada masyarakat.

Putaran dua Pilkada DKI Jakarta yang akan diselenggrakan pada 20 September 2012. Di ronde kedua tersebut dua pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Jakarta, Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli dan Joko Widodo-Basuki Tjahja Purnama bakal saling 'tikam' untuk memperebutkan kursi DKI 1 dan DKI 2.
Video itu berisi penolakan dan ancaman terhadap etnis keturunan Tionghoa agar tidak menggunakan hak pilihnya pada ronde kedua Pemilukada DKI. Video ancaman berjudul 'Koboy Jakarta Pimpin Jakarta' itu sudah menyebar luas di internet dan dapat akses di situs Youtube. 
Seorang pria menjadi narator dari video berdurasi dua menit tersebut. Sembari memegang sebilah senjata tajam seperti sebuah parang, dengan suara serak dan sangar pria yang wajahnya sengaja disamarkan tersebut dengan nada mengancam mengatakan, "Kami pemuda penyelamat Jakarta memberi ultimatum kepada warga keturunan untuk tidak memilih di pemilukada atau...."

Setelah pria tersebut melontarkan ancamannya, muncul video kerusuhan Mei 1998 di berbagai daerah di Jakarta, dimana warga keturunan Tionghoa menjadi korbannya. Di menit di menit 01:08, pria itu kembali melontarkan ancaman yang sama, "Kami pemuda penyelamat Jakarta memberi ultimatum kepada warga keturunan untuk tidak memilih di pemilukada atau...."








Editor: Yudi Dwi Ardian
Sumber: Republika

DaVina News

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.

Tentang DaVinaNews.com

Davinanews.com Diterbitkan oleh Da Vina Group Davinanews.com adalah situs berita dan opini yang memiliki keunggulan pada kecepatan, ketepatan, kelengkapan, pemilihan isu yang tepat, dan penyajian yang memperhatikan hukum positif dan asas kepatutan Davinanews.com memberikan kesempatan kepada para pembaca untuk berinteraksi. Pada setiap berita, pembaca bisa langsung memberikan tanggapan. Kami juga menyediakan topik-topik aktual bagi Anda untuk saling bertukar pandangan. Davinanews.com menerima opini pembaca dengan panjang maksimal 5.000 karakter. Lengkapi dengan foto dan profil singkat (beserta link blog pribadi Anda). Silakan kirim ke email: news.davina@gmail.com.