Foke Mendapat Mosi Tidak Percaya
Tidak disangka bahwa Komunitas Pemerintah Masyarakat Jakarta Baru (PMJB) menyatakan mosi tidak percaya kepada Gubernur DKI Fauzi Bowo, oleh sebab itu tidak layak untuk mencalonkan diri (kembali) menjadi gubernu DKI untuk periode kedua
Mosi tidak percaya tersebut lahir dan diberikan kepada Fauzi Bowo, PMJB menilai selama menjabat sebagai Gubernur, ia tidak menghasilkan apa-apa.
Suara PMPJ melalui Sekjennya, Yudi Syamhudi, walau baru keluar belakangan, dan terlihat hati-hati, cukup menjadi pukulan telak untuk Foke - Nara.
Secara umum apa yang dilihat PMJB tentang kegagalan Foke mengenai pengelolaan pajak, memang sudah dibicarakan juga oleh banyak pengamat dan analis politik. Namun, sekali lagi diulang oleh PMJB, dengan tambahan bahwa pajak yang dibayarkan warga Jakarta tidak kembali ke masyarakat karena diduga sudah dikorupsi.
Menurut PMJB, “Kami ingin pemerintahan Jakarta dikembalikan pada warga Jakarta. Kalaupun kami mendukung Jokowi, karena mempunyai kesamaan ideologi. Jika nantinya Jokowi tak bisa mengemban amanah, akan kami ambil alih juga. Model pemerintahan Foke adalah model pemerintahan birokrasi dan bukan pemerintahan rakyat. Selama lima tahun rakyat sudah dibodohi. Kepercayaan harganya mahal. Bukti korupsi juga sudah ada dan kami serahkan ke KPK, [sumber].
Agaknya, setelah Parpol-parpol besar dan kecil menyemut ke/pada Foke-Nara, karena daya tarik dan manis … yang mereka sebar, malah membuat lebih banyak orang yang bergeser - berlalu dar dirinya (Foke - Nara).
Dari hasil nelpon sana-sini dan berbagai masukan, ternyata banyak paguyuban daerha dan ikan keluarag/warga dari luar DKI, yang ada di Jakarta, sudah mempunyai pilihan pada Pulkada DKI putaran II; pilihan mereka adalah tidak memilih Foke-Nara.
Sebagai informasi, di DKI, ada ratusan paguyuban daerah; kumpulan sekampung, sekota, dan juga sepropinsi, dan lain sebagainya. Juga di Jakarta, ada perwakilan dari semua provinsi yang di Indonesia. Perwakilan provinsi tersebut sangat erat hubungan dengan para perantau (dan yang sudah menetap lama) dan pendatang karena tugas Negara, sesuai dengan daerah masing-masing.
Banyak dari para paguyuban seperti itu, mempunyai sikap yang sama dengan PMJB, bahwa Foke sudah tak bisa diharapkan untuk memperbaiki dan membenahi Jakarta, oleh sebab itu, perlu diganti oleh orang lain.
Oleh: Abbah Jappy
Editor: Yudi Dwi Ardian