Pengamat: Mengalirnya Dukungan Partai ke Foke Bukan Jaminan
Ilustrasi Surat suara | Davinanews.com |
Bertambahnya dukungan partai politik ke pasangan calon gubernur Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli tidak menjamin pasangan tersebut akan menang dalam putaran kedua pemilihan kepala daerah DKI Jakarta.
Pengajar komunikasi politik Universitas Indonesia, Ari Junaedi, mengemukakan pendapat tersebut di Jakarta, Kamis.
"Hasil pemilihan gubernur DKI Jakarta putaran pertama membuktikan banyak hal. Dukungan banyak partai politik belum tentu memberikan jaminan menang," ujarnya.
Partai Golkar, PPP dan PAN menyatakan mengalihkan dukungannya ke pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi pada putaran kedua pilkada DKI Jakarta.
Menurut Ari Junaedi, koalisi dengan rakyatlah yang akan memenangi pertarungan dalam pemilihan kepada daerah. "Parpol hanyalah sekoci pengantar, namun yang paling menentukan adalah dukungan riil di akar rumput," katanya.
Ari memberi contoh, pada putaran pertama Alex Noerdin yang didukung partai besar, yakni Partai Golkar dan PPP, hanya memperoleh urutan ke lima dari enam pasangan.
Demikian juga dengan Hidayat Nur Wahid yang dicalonkan oleh Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Amanat Nasional hanya menduduki urutan ketiga. Sementara Fauzi Bowo (Foke) yang didukung Partai Demokrat menduduki urutan kedua, kalah dengan sosok sederhana Joko Widodo (Jokowi).
Ari Junaedi mempertanyakan dukungan partai-partai ke Foke pada putaran kedua. Ari juga meragukan kesuksesan Fauzi Bowo selama ini.
"Sangat disayangkan mengapa partai-partai tersebut mendukung Foke sementara akar rumput memihak Jokowi," kata Ari yang juga dosen Pascasarjana Universitas Diponegoro Semarang dan Universitas Dr Soetomo Surabaya.
Ari mengharapkan, partai politik belajar dari pengalaman dan mendengar suara konstituen dalam memilih calon.
Menurut rencana, putaran kedua pilkada DKI Jakarta akan dilaksanakan pada 20 September yang diikuti pasangan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama dan Fauzi Bowo-Nachrowi.
Redaktur: Yudi Dwi Ardian
Sumber: Antara