Ahok Sang Playmaker
Ahok Sang Playmaker Pilkada DKI 2012 |
FX Ismanto
Panggung politik tak bedanya dengan permainan sepakbola, yaitu sama-sama membutuhkan playmaker. Dalam laga sepakbola, peran seorang playmaker ini memainkan peran strategis, karena dianggap salah satu faktor penentu jalannya pertandingan. Pada diri seorang playmaker ini ritme permainan maupun pola permainan, dan penguasaan jalannya pertandingan ditentukan, bagaimana menghadapi lawan tanding. Tak heran bila kemudian disebutkan bahwa peran seorang playmaker ini dianggap punya kontribusi cukup besar dalam menentukan jalannya pertandingan dan kemenangan atas sebuah tim.
Dalam laga sepakbola, seorang playmaker bukan saja mencipta ritme parmainan, juga sekaligus sebagai motor penggerak bagi timnya, bagaimana melakukan manuver-manuver yang taktis dan akuratif lewat umpan-umpan bola pendek, panjang, mendatar dan melambung, yang bisa membuat pertahanan lawan dibikin babak belur. Termasuk bagaimana membaca dan mengantisipasi setiap pergerakan lawan.
Dalam laga sepakbola, sosok playmaker ini bisa menjadi menjadi momok yang ditakuti bagi lawan tandingnya, karena secara tak terduga bisa menciptakan pergerakan yang dapat mengacak-acak dan melumpuhkan strategi yang dibangun. Bukan cuma tim lawan yang diacak-acak, bahkan mampu meredam pergerakan sang bintang lapangan dibikin tidak berkutik mati langkah, terperangkap alur permainan sang playmaker.
Tak ubah di laga panggung politik, posisi seorang playmaker juga akan memainkan peran strategis sebagai pencipta ritme, pola dan penguasaan arena pertandingan. Bahkan, seperti halnya di laga sepakbola, posisi playmaker ini bukan saja bisa mengacak-acak strategi kubu lawan dibuat tak berdaya dan mati langkah, juga bagaimana citra dan pamor bintang lapangan tim dari kubu lawan dibikin kehilangan taji, dibuat tak berkutik dan mati langkah tak berdaya menghadapi ritme dan pengusaan arena pertandingan menghadapi kubu playmaker. Inilah realita politik yang terjadi di arena Pilkada DKI 2012.
Terlepas dari ragam pandangan subjektivitas apapun itu, suka tidak suka, setuju tidak setuju, sepikiran atau tidak sepikiran, pada kenyataannya inilah realita politik yang tidak bisa disangkal atau dipungkiri, bagaimana seorang yang semula namanya tidak diperhitungkan, bahkan sempat tersingkir dari bursa pencalonan gubernur sebuah partai politik besar, nyatanya diluar dugaan dan diluar prediksi mampu menjadikan dirinya sebagai playmaker yang kemudian merubah peta dan konstelasi politik secara drastis pada laga Pilkada DKI 2012. Ahok sang playmaker, playmaker Pilkada DKI 2012.
Penulis: Alex Palit
Sumber: Tribunnews
Ahok Sang Playmaker Pilkada DKI 2012 | FX Ismanto |
Panggung politik tak bedanya dengan permainan sepakbola, yaitu sama-sama membutuhkan playmaker. Dalam laga sepakbola, peran seorang playmaker ini memainkan peran strategis, karena dianggap salah satu faktor penentu jalannya pertandingan. Pada diri seorang playmaker ini ritme permainan maupun pola permainan, dan penguasaan jalannya pertandingan ditentukan, bagaimana menghadapi lawan tanding. Tak heran bila kemudian disebutkan bahwa peran seorang playmaker ini dianggap punya kontribusi cukup besar dalam menentukan jalannya pertandingan dan kemenangan atas sebuah tim.
Dalam laga sepakbola, seorang playmaker bukan saja mencipta ritme parmainan, juga sekaligus sebagai motor penggerak bagi timnya, bagaimana melakukan manuver-manuver yang taktis dan akuratif lewat umpan-umpan bola pendek, panjang, mendatar dan melambung, yang bisa membuat pertahanan lawan dibikin babak belur. Termasuk bagaimana membaca dan mengantisipasi setiap pergerakan lawan.
Dalam laga sepakbola, sosok playmaker ini bisa menjadi menjadi momok yang ditakuti bagi lawan tandingnya, karena secara tak terduga bisa menciptakan pergerakan yang dapat mengacak-acak dan melumpuhkan strategi yang dibangun. Bukan cuma tim lawan yang diacak-acak, bahkan mampu meredam pergerakan sang bintang lapangan dibikin tidak berkutik mati langkah, terperangkap alur permainan sang playmaker.
Tak ubah di laga panggung politik, posisi seorang playmaker juga akan memainkan peran strategis sebagai pencipta ritme, pola dan penguasaan arena pertandingan. Bahkan, seperti halnya di laga sepakbola, posisi playmaker ini bukan saja bisa mengacak-acak strategi kubu lawan dibuat tak berdaya dan mati langkah, juga bagaimana citra dan pamor bintang lapangan tim dari kubu lawan dibikin kehilangan taji, dibuat tak berkutik dan mati langkah tak berdaya menghadapi ritme dan pengusaan arena pertandingan menghadapi kubu playmaker. Inilah realita politik yang terjadi di arena Pilkada DKI 2012.
Terlepas dari ragam pandangan subjektivitas apapun itu, suka tidak suka, setuju tidak setuju, sepikiran atau tidak sepikiran, pada kenyataannya inilah realita politik yang tidak bisa disangkal atau dipungkiri, bagaimana seorang yang semula namanya tidak diperhitungkan, bahkan sempat tersingkir dari bursa pencalonan gubernur sebuah partai politik besar, nyatanya diluar dugaan dan diluar prediksi mampu menjadikan dirinya sebagai playmaker yang kemudian merubah peta dan konstelasi politik secara drastis pada laga Pilkada DKI 2012. Ahok sang playmaker, playmaker Pilkada DKI 2012.
Penulis: Alex Palit