Saya Bukan Gubernur PKI

Minggu, September 02, 2012 0 Comments


Gubernur DKI Pertama Hendrik Hermanus Joel Ngantung
Heran saya. Orang-orang selalu ribut mengenai saya. Saya kan gubernur DKI bukan gubernur PKI.
Memasuki  tahun 1965 suhu politik Indonesia memanas. Henk Ngantung ikut dituding terlibat Partai Komunis Indonesia (PKI). Hal itu membuat Henk resah. Ia pun mencurahkan semua kegundahannya pada sang istrinya. Evi menyebut, Henk heran karena dikaitkan pada partai berlambang palu dan arit itu.
"Heran saya. Orang-orang selalu ribut mengenai saya. Saya kan gubernur DKI bukan gubernur PKI," ujar Evi menirukan kalimat almarhum suaminya.
Menurut Evi, saat itu santer isu beredar keterlibatan suaminya karena Henk tidak bersedia membantu PKI. Kabar pencopotan Henk dari posisi orang nomor satu di pemerintahan DKI datang kala ia mengunjungi Gubernur Wina, Austria. Alasan pencopotan karena ia disangka terlibat menjadi anggota Lembaga Kebudayaan Rakyat(Lekra), sebuah organisasi sayap dari PKI.
"Waktu itu Pak Henk lagi di Wina bertamu ke Gubernur di Wina. Dapat berita diberhentikan (dari) yang menjabat presiden waktu itu," kata Evi.
Sebetulnya, ada kabar yang mengatakan Henk akan diangkat menjadi duta besar. Namun kabar tersebut meredup seiring situasi politik yang memanas. Harapan kian pupus kala Bung Karno dikabarkan ikut 'diasingkan'.




Editor: Yudi Dwi Ardian
Sumber: Tribunnews




DaVina News

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.

Tentang DaVinaNews.com

Davinanews.com Diterbitkan oleh Da Vina Group Davinanews.com adalah situs berita dan opini yang memiliki keunggulan pada kecepatan, ketepatan, kelengkapan, pemilihan isu yang tepat, dan penyajian yang memperhatikan hukum positif dan asas kepatutan Davinanews.com memberikan kesempatan kepada para pembaca untuk berinteraksi. Pada setiap berita, pembaca bisa langsung memberikan tanggapan. Kami juga menyediakan topik-topik aktual bagi Anda untuk saling bertukar pandangan. Davinanews.com menerima opini pembaca dengan panjang maksimal 5.000 karakter. Lengkapi dengan foto dan profil singkat (beserta link blog pribadi Anda). Silakan kirim ke email: news.davina@gmail.com.