Cerita Ahok omeli staf yang tak pakai laptop
Gebrakan 100 Hari Jokowi Basuki #10 |
Wagub Basuki Tjahaja Purnama. ©2012 Merdeka.com/imam buhori |
"Kampungan banget itu, pakai BlackBerry, laptop anggarannya miliaran, mana tukang ketiknya itu?"
[Ahok]
Siapa yang tidak sewot melihat anak buahnya tidak becus bekerja. Bukannya memanfaatkan fasilitas yang tersedia, anak buah malah menggunakan cara lawas yang sudah diketahui banyak kekurangan.
Barangkali itulah yang dialami Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja (Ahok) Purnama. Dia naik pitam begitu mengetahui hasil rapatnya dengan perwakilan buruh di Balai Kota DKI tidak diketik sang staf.
Seorang PNS muda yang menjadi sasaran kemarahan Ahok hanya menulis notulensi di secarik kertas.
"Kampungan banget itu, pakai BlackBerry, laptop anggarannya miliaran, mana tukang ketiknya itu?" sergah Ahok melihat laptop di depan PNS itu masih tertutup, saat rapat segera berakhir, kemarin.
Karena melihat PNS muda itu hanya sibuk dengan alat tulis dan secarik kertas, Ahok pun semakin emosi.
"Lu orang paling hebat, ada laptop di depan mata, tapi tulis tangan. Cari sekretaris yang bisa ketik sepuluh jari. Saya tidak mau notulensi pakai tangan, kasih dua orang buat (ketik notulensi) gantian," ujar Ahok dengan nada tinggi.
Pantauan merdeka.com yang berada tak jauh dari PNS muda itu, kertas di tangannya juga masih polos, tidak seperti perkiraan Ahok bahwa notulensi ditulis tangan. Akhirnya, Ahok sendiri yang membacakan hasil rapat berdasarkan catatannya.
"Jadi PR (pekerjaan rumah) kami, memeriksa seluruh outsourcing punya perusahaan. Kedua UMP dan UMSP diputuskan satu paket," kata Ahok kepada buruh yang menuntut kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP).
PR buruh, kata Ahok, adalah melaporkan pihak outsourcing nakal kepada Pemprov DKI. "Kedua untuk interview buruh, tiap ruangan harus dipasang CCTV sehingga bisa ketahuan ada ga pelanggaran yang dilakukan perusahaan," kata Ahok.
Editor: M. Amin
Sumber :