Jadi Biang Kerok Turunnya Pamor Demokrat, Anas Diminta Mundur
Anas Urbaningrum. @2010 merdeka.com |
[Ruhut Sitompul]
Pamor Partai Demokrat terus meredup dan merosot dalam survei yang dilakukan beberapa lembaga survei. Bahkan dalam survei Lembaga Survei Nasional (LSN) Demokrat hanya jadi partai menengah dengan 5,9 persen suara.
Untuk mencegah terus merosot, Ketua Departemen Komunikasi dan Informasi Demokrat Ruhut Sitompul berharap Ketua Umum nya Anas Urbaningrum untuk legowo mundur dari jabatannya.
"Kalau selama masih ada Anas di situ, rakyat itu cerdas. Ya, dengan semua, apalagi Nazar terus saja ngomong dia, dan beberapa nama itu. Sudahlah beberapa nama yang diomongin itu legowo mundur sementara. Kalau gak ya semua ramalan itu akan kejadian," kata Ruhut kepada wartawan di DPR, Jakarta, Senin (15/10).
Ruhut yang menjabat anggota Komisi III DPR ini berharap KPK cepat dan menuntaskan kasus yang melibatkan kader Partai Demokrat. Kalau memang sudah ada 2 alat bukti, Ruhut mendesak untuk segera melanjutkan dan menyelesaikannya.
"Kalau tidak langsung hentikan, kita masih bisa mencoba untuk naik kembali. Kenapa? karena apapun alasannya, SBY masih disenangi rakyat. Karena lihat polling semua lembaga survei, SBY di atas 55 persen, jadi kita memang tergantung sama SBY kok," tegas Ruhut.
Ruhut meminta Anas untuk membawa-bawa Demokrat dalam pusaran kasus korupsi yang menjeratnya. Anas diminta ksatria mundur dari Demokrat.
"Kalau memang mau karam, karam lah, tapi jangan ajak kapal yang besar ini, kasihan," harapnya.
Diberitakan sebelumnya, berdasarkan survei LSN, Partai Demokrat diprediksi akan merosot tajam pada Pemilu 2014. Partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini diperkirakan akan merosot menjadi partai kelas menengah. Suara Demokrat yang mencapai 26 persen pada Pemilu 2009 lalu, diramalkan akan turun menjadi sekitar 5,9 persen saja.
"Berdasarkan survei Lembaga Survei Nasional (LSN) yang terbaru, posisi Demokrat terjun bebas menjadi partai kelas menengah," kata Direktur Eksekutif LSN Umar S Bakry di Jakarta, Senin (15/10).
Survei LSN ini dilakukan pada 10-24 September 2012. Mereka mengambil 1.230 responden dengan metode pencuplikan acak berjenjang dengan simpangan kesalahan 2,8 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Pada survei LSN Juni 2012, Demokrat masih menempati peringkat ketiga di bawah Partai Golkar dan PDI Perjuangan dengan tingkat keterpilihan 10,5 persen. Tren suara Partai Demokrat menunjukkan kecenderungan terus turun.
"Dukungan publik terhadap Demokrat sudah berada di titik nadir," kata Umar.
Menurut LSN, penurunan elektabilitas Demokrat disebabkan berbagai kasus korupsi yang melibatkan kader partai tersebut. Terutama soal kasus korupsi M Nazarudin yang saat itu Bendahara Umum Partai Demokrat.
Sumber: Merdeka
Editor: Gurun Ismalia