Perempuan Harus Punya Jiwa Pemimpin
Linda Amalia Sari Gumelar |
"Kemampuan perempuan tak kalah sama laki-laki. Untuk itu, perempuan harus memiliki jiwa kepemimpinan."
Berbicara mengenai kemampuan, laki-laki dan perempuan tak jauh berbeda.
Tapi, budaya patriarki lah yang membuat kemampuan perempuan kurang dilirik. Ini karena perempuan harus membagi peran sebagai wanita karier dan ibu rumah tangga.
"Kemampuan perempuan tak kalah sama laki-laki. Untuk itu, perempuan harus memiliki jiwa kepemimpinan," ujar Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Sari Gumelar, di acara Wanita Karier Femina BII di Jakarta, Sabtu (6/10/2012).
Menurut Linda, untuk menjadi pemimpin yang baik dalam sebuah perusahaan atau institusi, perempuan harus punya kemampuan untuk mengubah sesuatu yang negatif ke positif.
Perempuan juga harus bisa menghadapi resistensi dengan kesabaran, kebijaksaanan, komunikasi, dan merangkul karyawan. Pemimpin perempuan juga wajib memberlakukan reward dan punishment kepada bawahan.
Terakhir, pemimpin harus memiliki mimpi dan menularkannya kepada karyawan, serta memberdayakan karyawan untuk loyal dalam bekerja dan sepenuh hati, agar karyawan memiliki kepercayaan diri yang kuat.
"Berlakukan dengan sistem yang baik. Ini semua bisa dicapai dengan cinta," ucap Linda.
Linda mengingatkan, perempuan jangan cepat puas dengan apa yang telah diraih. Perempuan harus berpikir out of the box, tidak merasa dirinya kecil, dan selalu berpikir positif.
"Kita harus punya sifat kepemimpinan dan jadi pemimpin, jangan jadi staf terus. Dengan kualitas, mental, dan profesionalitas, kita pasti bisa," tegasnya.
Sumber: Tribunnews
Editor: M. Amin