Sutiyoso: Foke Kurang Agresif
Bakal calon incumbent Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, dinilai masih kurang agresif pada saat memimpin Jakarta periode 2007-2012 sehingga kecil kemungkinan untuk dapat lolos hanya satu putaran saja pada Pemilukada Juli mendatang.
Hal tersebut diucapkan oleh bekas Gubernur DKI Jakarta dua periode, Sutiyoso yang ditemui di Depok, Jumat (28/4).
"Mungkin kendalanya apa saya kurang tahu, tapi dia kurang agresif, kurang cepat. Kalau dia terpilih lagi yang dia dandani adalah agresifitasnya, segera menyelesaikan cepat," kata Sutiyoso.
Menurutnya, Foke, sapaan akrab Fauzi Bowo, sudah memiliki keunggulan dibanding lima pasang bakal calon gubernur lainnya.
"Foke sudah tahu a sampai z, sudah pernah jadi gubernur, jadi dia tahu semua, dia tahu bagaimana mengeksekusi masalah," katanya.
Namun, menurut Sutiyoso, mampu mengeksekusi saja tidaklah cukup, karena untuk mengeksekusi masalah besar resikonya tinggi, dan itu hal tersebut kembali kepada karakter pemimpin, apakah berani atau tidak.
"Jadi gubernur DKI kan bergengsi, dulu kan disetarakan dengan menteri pada jaman Ali Sadikin," kata Bang Yos, sapaan akrab Sutiyoso.
Disisi lain, dirinya juga mengomentari calon incumbent lain seperti Alex Noerdin dan Joko Widodo. Menurutnya, meski track record keduanya baik, namun tantangan di daerah asal mereka dengan di Jakarta berbeda jauh.
"Apakah dia mampu adaptasi dengan cepat apa yang menjadi visi dan misi dia, ya mungkin bisa," ujarnya.
Soal calon independen, menurut Bang Yos, ajang Pemilukada DKI mendatang ini masih akan menjadi ajang yang sulit untuk ditaklukan bagi independen.
"Amat sulit bisa bersaing, dia tidak punya mesin partai yang bekerja di lapangan," jelasnya.
Meski demikian, Bang Yos masih enggan menyebut siapa kandidat yang akan dipilihnya.
"Pilihan? Ya ada tapi ga bisa umbar dengan banyak orang," kata Bang Yos.