10 Tahun Starbucks Berdayakan Kopi
Genap satu dasawarsa sudah Starbucks Coffee hadir di tengah-tengah para pecinta kopi di tanah air.
"Kami sangat gembira dapat meraih suatu tonggak di Indonesia. Pencapaian ini berhasil diraih berkat loyalitas pelanggan, dedikasi para karyawan kami yang dapat memberikan Starbucks Experiencemelalui kopi kami, semangat dan kontribusi terhadap komunitas di Indonesia. Semua ini dapat terlaksana melalui secangkir kopi," ujar Anthony Cottan, Direktur Starbucks di Indonesia dalam acara Media Gathering ulang tahun Starbucks yang kesepuluh, Jumat (25/4).
Melalui kopi, Starbucks telah mengadakan perubahan selama beberapa tahun dengan beragam program komunitas.
Melanjutkan semangat 10 tahun di Indonesia, Starbucks Internasional telah memperpanjang program pemberian dana sebesar US$ 1,5 juta untuk program Save the Children on the Better Living, Education, Nutrition and Development (BLEND) dengan menyediakan tambahan dana sebesar US$ 300.000 untuk tahun depan hingga 2013, guna membantu kesehatan keluarga dan anak-anak pedasaan dan komunitas penanam kopi di Aceh.
Selama tiga tahun terakhir, Save the Children melalui BLEND telah menunjukkan hasil yang signifikan dalam peningkatan kesehatan dan pendidikan di 41 komunitas penanam kopi provinsi Aceh, 5.500 keluarga, 2.200 anak-anak dibawah usia 6 tahun, dan membantu 41 pusat kesehatan masyarakat dan 46 pusat Early Childhood Development (ECD).
Selain itu, Starbucks telah melakukan pendekatan menyeluruh dalam pengadaan kopi sesuai prosedur melalui berbagai praktek dan program pembelian yang bertanggung jawab selama 20 tahun.
Di Indonesia, Starbucks telah memberdayakan kopi dari seluruh penjuru negeri sebagai bahan utama menu yang disajikan selama bertahun-tahun.
Starbucks juga mematuhi prosedur pembelian bahan kopi melalui praktek Coffee and Farmer Equity (C.A.F.E) bila memungkinkan, yang bertujuan untuk memastikan bahwa kopi berkualitas tinggi diproduksi melalui cara yang bertanggung jawab dan secara sosial maupun lingkungan.
"Banyak yang menganggap bahwa kami telah melakukan monopoli terhadap pembelian kopi, padahal kami hanya membeli dua sampai tiga persen kopi dari keseluruhan penjualannya," kata Anthony
Starbucks yang kini telah memiliki 125 gerai di 10 kota di Indonesia ini akan tetap berkontribusi di Indonesia melalui berbagai kegiatan yang bertujuan untuk menyatukan para pecinta kopi dan komunitas melalui Starbucks Experience.
"Di Jakarta yang terkenal dengan kondisi lalu lintas macetnya, kami hadir dan berusaha menawarkan tempat untuk beristirahat sejenak, bertemu dengan teman dan menghabiskan waktu dengan menawarkan sajian khas Starbucks," tutup Anthony.